OLEH : FIRDAUS BIN MUSA
Film
ini memberikan wacana agar alat palicak kopi tetap dipertahankan dengan
cara
memodifikasi nya, tayangannya berupa gambaran umum alat tradisional
palicak
kopi terdahulu, kemudian menyebutkan komponen-komponen sehingga bisa di
contoh
dan dibuat sebagai alat palicak (penggiling kopi) oleh penonton ,
Setelah
menyebutkan komponen-komponen yang ada pada palicak kopi, lalu
diperlihatkan
proses pemakaian dari alat palicak kopi. Warning
…!!! Membaca scenario hendaknya di
iringi dengan melihat tayangan langsung.
“Kata-kata
narator”
Modernisasi telah mengubah
berbagai sendi kehidupan masyarakat, termasuk menggunakan peralatan alat
tradisional menjadi alat modern. barangkali diantara alat tradisional
tersebut
ialah Palicak kopi, begitulah masyarakat batuang bajawek kanagarian
pakan rabaa
utara yang ada dikabupaten solok selatan menyebut alat tradisional ini,
alat
ini bermodalkan beberapa bahan saja yang terdiri dari satu potongan
pohon kayu
yang bulat, dua klahar kecil, enam kawat, dua puluh delapan paku,
beberapa
helai papan, dan empat potongan kayu sepanjang lebih kurang satu meter
sebagai
tonggak.
Bagi siapa saja yang melihat alat tradisional ini walaupun hanya sekali, dapat
dipastikan akan berucap begitu mudahnya
pembuatannya, tapi amat disayangkan masyarakat lebih memilih yang ala
modern
selain tidak membutuhkan banyak tenaga, kerjanyapun praktis, padahal di sisi kekurangan alat tradisonal ini, sisi
kelbeihannya juga ada, seperti kopi yang di giling dengan alat ini tidak
berkeping-keping, dan tidak menggunakan bahan bakar minyak yang dapat
menyedot
dana setiap kali digunakan.
Kalaupun ingin diganti dengan
mesin cara pemutaran sebenarnya juga bisa, kalau ada inisiatif dari
masyarakat,
cukup membeli mesin putar penarik roda tersebut.
Sekarang Keberadaan alat
tradisional ini sudah tersingkirkan dengan adanya penggilingan kopi
menggunakan
bahan bakar, jadi tidak heran jika jarang alat tradisional ini kita
jumpai pada
era modern ini. kalaupun ada sekarang ini bisa dalam hitungan jari saja
dapat
kita jumpai ditengah-tengah masyarakat.
Berikut kita saksikan
komponen-komponen dan proses pemakain alat tradisional palicak kopi
Dengan suara narasi, narrator
menyebutkan unsur-unsur yang terdapat pada palicak kopi, menyebutkan
kekurangan
alat tradisional ini, serta bagaimana caranya agar ia tetap bersaing
dengan
penggiling kopi ala modern
Ini adalah gambaran cara pemutaran,
pemakaian dari alat tradisional yang
diputar oleh anak-anak
(Alex), yang terdiri dari besi.
yang
berputar diantara kayu itu adalah kawat yang sengaja di lilitkan.
Sementara
itu anak-anak memasukkan kopi
(Edil) dan kemudian nanti setelah
dimasukkan akan kita dapatkan hasil kopi bahwa kopi yang tadi dimasukkan
bulat
akan terbelah menjadi dua, sekali lagi kita ulangi , bagaimana proses
penggilingannya, ini kita lihat anak-anak menampung biji kopi yang
terbelah.
Beginilah
proses penggilingan kopi setelah diambil dari batang.
Agar tidak repot biasanya kopi
ini dimasukkan pakai bak (diangkat edil
dan ifan), pakai bak agar bisa menampung kopi lebih banyak, nanti tidak
perlu
lagi tangan satu-satu mengangkut (memasukkan dalam penggilingan), tapi
cukup
sekali saja masukkan dalam bak langsung diputar terus menerus, akhirnya
kita
akan mendapatkan kopi menjadi terbela, tangan tidak perlu repot lagi
kerja bawah
atas, ini hasilnya kopi yang terbelah, setelah digiling.
Alat tradisional palicak kopi
atau penggiling kopi ini, hanya terdiri dari beberapa unsur saja,
diantaranya
kayu, besi, kemudian paku, besi dan gulungan besi, dan kayu bulat
seperti pohon
yang tebang utuh, kemudian dibuat seperti lingkaran.
Kita saksikan kembali bagaimana
proses penggilingan
// alatnya sederhana sekali, mungkin
barang kali semua orang jika memiliki kopi, dan tidak memiliki mesin
bisa
membuat sendiri, alatnya hanya memakai klahar, kawat, kemudian kayu,
papan/
Ini bak tadi / kita bongkar kembali,kita lihat satu-satu (komponen alat
palicak kopi),
pertama yang terlihat adalah adalah kawat, yang melingkar itu, antara
kayu
bulat itu yang sengaja diukir adalah kawat, dan yang saya tunjuk itu
adalah
besi, sepertinya besi mobil, lantai bus, kemudian ini adalah kawat, yang
sengaja dililitkan tidak boleh membujur saja, tapi membengkok, cara
pemakaiannya dengan menggunakan paku, sedangkan sandal itu adalah
penopang agar
kopi tidak berserakan
Ini
adalah gomok olesan pada klahar agar tidak macet, gomok atau oli bisa
juga
dipakai.
Sekarang
kita lihat dari bawahnya, ini adalah tonggak dari alat tradisional yang
agak
tinggi, sebab kalau rendah sulit melakukan perputaran.
Ini adalah gulungan besi yang
bisa diputar, agar tangan tidak sakit yang dipasang sekaligus itu kayu
bulat
utuh yang berguna agar tidak terlalu memakan kekuatan atau tenaga, sebab
dibantu alat berat
(kayu bulat seperti lingkaran)
Sekarang kita lihat dan saksikan
kembali, ini adalah klahar juga, kini kita lihat dari sisi lain.
ini
besi lantai mobil biasanya. Itu tangan
anak-anak yang memasukkan kopi yang akan digiling, setelah itu anak-anak
yang
yang lain memutar terus diputar,
sedangkan tonggak itu hanya dibutuhkan empat buah saja, namun kalau
ingin lebih
kuat pakai delapan, anak-anak memasukkan kopi lagi, itulah prsoses
penggilingan
kopi yang terdapat disolok selatan batuang bajawek pakan rabaa utara,
yang saat
ini sudah mulai hilang, dan berganti memakai mesin, disamping
kekurangannya ada
kelebihan palicak ini, seperti kopi saat dilicak /
giling dia akan belah dua tidak pecah
seperti menggunakan alat mesin lain, biasanya memakai mesin yang
berbahan solar
banyak kopi yang pecah, kemudian ia hitamsetelah dijemur
0 komentar:
Posting Komentar